Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Contoh Teks Ulasan Film "Sang Pemimpi"



Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Pagi Rainer's ^^
Gimana sekolahnya?? Lancar?? Udah pada belajar materi Teks Ulasan Film Belum nih?
Karena materi ini udah saya pelajari, saya berniat berbagi contoh teks ulasan film yang original alias asli buatan saya. Bukan filmnya lho ya, teks ulasannya maksudnya. Hehehe :D
Teks ini tugas bahasa sebenarnya, dan saya berhasil mendapatkan nilai 90 untuk teks ini. Jadi daripada diam di komputer, mending saya share ke Rainer's, ya nggak?
Tau nggak sih? Demi buat nih teks ulasan, saya bela-belain nonton filmnya lagi dari awal. #kagak ada yang nanya -_-
Ya udah deh, dari pada curhatan saya semakin panjang, mending langsung ke inti. Ini dia teks ulasan film Sang Pemimpi. Jeng jeng jeng...


Sang Pemimpi Peraih Mimpi

Pernahkah Anda bermimpi? Bukan sebuah mimpi yang biasanya hadir saat Anda memejamkan mata dan jatuh tertidur. Tapi sebuah impian besar yang ingin anda raih ketika anda masih diizinkan bernapas oleh Sang Pemilik Kehidupan. Sebuah impian yang akan selalu memotivasi Anda untuk terus berjuang dalam kehidupan. Sebuah impian yang selalu Anda perjuangkan agar tidak lagi hanya menjadi sekedar mimpi, tapi juga kenyataan.

Film Sang Pemimpi hadir untuk memberikan gambaran lengkap mengenai sosok manusia yang tak henti bermimpi dan berharap. Film yang diangkat dari novel Tetralogy Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini, memberikan gambaran secara jelas mengenai perjuangan insan manusia dalam menggapai impiannya.

Film yang disutradarai oleh Riri Riza ini merupakan cerita kedua setelah sebelumnya didahului oleh seri pertama yaitu Laskar Pelangi, yang juga diangkat dari novel Tetralogy Andrea Hirata tersebut.

Film ini dibuka dengan tokoh Ikal dewasa (Lukman Sardi) yang merantau dari Belitong untuk bekerja di Bogor demi meraih impiannya sejak kecil. Ketika melihat tiga orang remaja melintas sambil berlarian di hadapannya, Ikal kemudian kembali ingat pada masa-masa ketika ia SMA dulu, bersama dua orang sahabatnya yang lain, yaitu Arai dan Gimbron.

Kemudian flash back tersebut melompat jauh pada tahun 1980, ketika untuk pertama kalinya Ikal kecil (Zulfani) bertemu dengan Arai yang sebenarnya merupakan saudara jauh keluarganya. Arai baru saja kehilangan kedua orangtuanya, sehingga ia harus diasuh oleh ayah Ikal yang merupakan satu-satunya keluarga yang ia miliki.

Di awal pertemuan mereka, Ikal sangat mengagumi Arai. Dan mereka berdua menjadi sepasang sahabat yang tidak bisa dipisahkan. Sama seperti anak-anak lainnya, Arai juga sedikit nakal dan suka membuat onar, namun meskipun begitu, dia memiliki jiwa dan kepribadian yang sangat baik. Kemudian mereka berdua bertemu dengan seorang anak bertubuh gempal dan terlahir gagap bernama Gimbron. Gimbron adalah seorang anak yang sangat terobsesi pada kuda. Nyaris semua ucapan yang keluar dari mulutnya hanya berisikan tentang kuda.

Setelah mereka remaja dan tamat SMP, mereka kemudian pindah ke Manggar untuk melanjutkan sekolah mereka. Di sekolah itu mereka bertemu dengan seorang guru yang mengajarkan mereka untuk berani bermimpi. Mereka hanya memiliki tiga mimpi. Pertama, merantau ke Jakarta untuk kuliah di UI. Kedua, mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Universitas Sourbonne, Prancis. Dan ketiga, mengelilingi Eropa.

Kehidupan mereka kemudian terus berjalan, mereka berjuang untuk menggapai impian dan cita-cita mereka tersebut. Mereka bertiga bekerja mati-matian untuk menabung agar setelah SMA nanti dapat pergi ke Pulau Jawa. Kehidupan mereka sama seperti kehidupan remaja lainnya, dan berputar-putar pada masalah yang sama pula, persahabatan, perjuangan, pertengkaran, dan juga cinta. 

Ikal remaja (Vikri Septiawan) menyukai seorang gadis keturunan Tionghoa bernama A-Ling, namun kisah cinta Ikal tidak dibahas di film ini. Arai remaja (Rendi Ahmad) menyukai seorang gadis cantik bernama Zazkiah Nurmala (Maudy Ayunda). Zazkiah sangat ramah terhadap teman-teman wanitanya, namun begitu dingin kepada laki-laki, termasuk Arai. Gimbron remaja (Azwir Fitrianto) menyukai seorang gadis yang bekerja di pasar Manggar bernama Laksmi. Gadis itu sama seperti Gimbron, juga ditinggal mati kedua orangtuanya. Orangtua Laksmi meninggal dunia ketika mengalami kecelakaan perahu, dan sejak saat itu Laksmi menjadi gadis yang minim ekspresi, dia tidak pernah lagi tersenyum atau bahkan memperlihatkan ekspresi lainnya.

Setelah tamat SMA, Ikal dan Arai pindah ke Pulau Jawa dan memutuskan untuk kuliah di sana. Sedangkan Gimbron memutuskan untuk tinggal di Belitong. Ketika Ikal dan Arai tiba di Jawa, barulah petualangan awal mereka dimulai. Petualangan untuk mencapai mimpi yang pertama, kuliah di UI.

Film ini sangat menarik, dengan lagu-lagu melayu dan musiknya yang lembut mendayau-dayu, kita dihibur dengan tontonan yang memberikan edukasi tentang perjuangan meraih impian, kita bahkan juga dikenalkan dengan alat-alat musik khas melayu. Serta kenakalan mereka ketika masa remajanya membuat kita tersenyum dan menyadari bahwa memang seperti itulah sikap remaja kebanyakan.

Hebatnya, film ini memberikan efek sesuai dengan latar film ini yang merupakan di pelataran kampung kumuh. Dengan caranya sendiri, film ini entah bagaimana benar-benar terlihat seperti pada tahun 1900 silam. Seolah para aktor di film ini benar-benar bercengkrama pada tahun tersebut, bukannya masa modern seperti saat ini

Namun sayang, karena efek-efek tersebut, efek film ini didominasi oleh warna cokelat yang memberikan kesan kumuh, sehingga menghancurkan harapan penonton yang lebih menyukai film-film dengan efek fullcolour. Dan lagi, ada beberapa adegan pada film ini yang tidak baik untuk di contoh oleh remaja, sehingga remaja-remaja tersebut harus pandai memilah nilai-nilai postif dan negatif yang ada.

Seperti karya-karya sebelumnya, Riri Riza kembali berhasil menciptakan karakter yang luar biasa. Seperti Vikri Septiawan, pemuda berambut ikal yang pendiam, namun juga memiliki perjuangan besar serta kasih sayang yang mendalam pada orangtuanya. Begitu pula dengan Rendi Ahmad yang berhasil memaninkan perannya dengan baik sebagai seorang remaja yang periang dan luar biasa. Sama halnya dengan Azwir Fitrianto yang dapat berperan dan membawakan dirinya sebagai pemuda gagap sungguhan.

Bagaimanapun, film dengan durasi 120 menit ini, berhasil memberikan kita gambaran secara penuh mengenai kehidupan remaja SMA yang berjuang untuk menggapai mimpi mereka. Tidak hanya itu, film ini mengajarkan kita untuk belajar dari banyak hal dan untuk lebih menghargai orangtua. Bahkan, banyak juga pesan moral yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat ditonton oleh remaja Indonesia yang mulai melemah moral dan semangatnya untuk menggapai impian mereka. 

Perjuangan tiga serangkai Ikal, Arai dan Gimbron, patut diberi penghargaan. Bagaimana tidak, mereka yang dulu selalu disebut berandal oleh kepala sekolah mereka, malah menjadi siswa yang berhasil menembus universitas ternama di Jakarta, yang tidak lain adalah buah dari kerja keras dan semangat meraih mimpi.

Jika ada sebuah acara penghargaan, saya berani memberikan rating 4,7 dari nilai 5 untuk menghargai setiap pesan-pesan kebaikan dan nilai positif yang terkandung dalam film ini.

Sebab, Sang Pemimpi bukan hanya mengajarkan kita untuk berani bermimpi, namun juga berani memperjuangkannya.


2 komentar untuk "Contoh Teks Ulasan Film "Sang Pemimpi""

  1. terimakasih atas ulasannya yang bermanfaat untuk mengetahui pengertian serta struktur dari teks ulasan itu sendiri bisa kalian baca DISINIcontoh teks ulasan laskar pelangi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama ^^
      Senang jika bisa berbagi sesuatu yang bermanfaat..
      Terimakasih untuk linknya, artikel mengenai teks ulasannya lengkap banget. sangat bermanfaat ^.^

      Hapus